Article by

Editor

Mencegah Kebakaran pada Heavy Duty Truck

Kasus kebakaran pada kendaraan khususnya truk khusus tambang atau alat berat memang jarang terjadi. Namun, bagaimanapun sebagai pengemudi atau pun pemilik kita mesti waspada. Karena risiko kebakaran bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Sekalipun pada kendaraan yang berjalan.

Kebakaran pada kendaraan bisa saja disebabkan dari masalah perangkat atau sistem kerja komponen elektrik. Salah satunya dari routing, kipling, atau gesekan kabel listrik di kendaraan. 

Meski sebagian besar pabrikan truk sudah merapikan kabel pada posisi yang aman dan rapi, namun seiring usia kendaraan lama-kelamaan kabel menjadi aus. Kabel bisa lebih cepat aus untuk konfigurasi tertentu. Nah, untuk mencegah terjadinya kebakaran pada truk, berikut ini beberapa tindakan yang bisa kita lakukan.

 

Pemeriksaan kabel

Hal ini sebenarnya adalah tugas mekanik dalam melakukan pengecekan visual, yaitu dengan mencari penipisan, retak atau kabel yang mungkin menimbulkan risiko kebakaran. Potensi kebakaran bisa meningkat jika perawatan rutin kendaraan tidak dilakukan. Hal seperti ini yang akan memperbesar resiko kebakaran. Mekanik sudah sepatutnya memiliki jadwal servis mengingat peralatan elektrik aftermarket seperti modul, radio, dan charger memiliki kerentanan mengalami konslet.

 

Komponen tambahan di luar standar

Peralatan elektrik tambahan seperti inverter, senter atau charger bisa menjadi penyebab kebakaran truk. Instalasi aftermarket dari peralatan elektronik terkadang membutuhkan alur baru dan perlu melubangi body untuk alurnya kabel.

Modifikasi yang tidak sempurna tanpa menghitung besaran arus, tidak memerlukan waktu lama kabel pun akan mengalami keausan dini. Risiko penyebaran api bisa menjadi lebih besar karena karet dapat lapuk dan retak, sehingga lama-kelamaan pembungkus kabel terkikis dan membuat kontak dengan plat logam

Salah satu contoh perangkat yang sering menyebabkan kebakaran adalah pemantik rokok dan colokan 12-volt sebagai stop kontak. Ketika soket digunakan untuk menyalakan perangkat portable, fungsi pemanas lama-kelamaan berkurang, dan menyebabkan gulungan tembaga macet sehingga kepanasan. Stop kontak bisa digunakan untuk mengisi baterai perangkat portable di kendaraan, namun bila lupa mencabut atau mematikan perangkat charger bisa saja menyebabkan kebakaran.

 

Baca juga: Mengapa Sebaiknya Truk Molen Besar Menggunakan Ban Dalam? Ini Alasannya 

Baca juga: Tips Merawat Truk Logging Agar Mesin Tetap Awet dan Berperforma 

 

Memeriksa peralatan

Sistem kelistrikan peralatan pada kendaraan menggunakan sumber daya aki. Oleh karena itu, Aki butuh dukungan daya, alternator untuk menjaga semuanya berjalan normal dengan mengisi ulang daya aki. Daya dari aki harus bisa menangani semua beban listrik secara bersamaan.

Total Connected Load (TCL) pada dasarnya adalah jumlah dari seluruh arus yang dikonsumsi oleh semua peralatan listrik ketika beroperasi. Dalam perhitungan elektrik kendaraan, alternator dapat menyediakan TCl dan memiliki cadangan sebesar 20 persen. Ketika TCL pada bagian tertentu melebihi output alternator, otomatis alternator bekerja lebih keras dan usia pakai bisa berkurang secara dramatis.

 

Kebakaran pada kendaraan bisa saja terjadi jika lalai dan tidak melakukan perawatan perawatan berkala. Terlebih kendaraan seperti truk trailer, dump truk dan berbagai alat berat lainnya. Kebakaran pada kendaraan juga bisa saja disebabkan oleh penggunaan energi listrik yang tidak sesuai anjuran. Oleh karena itu, lakukan perawatan dan pastikan menggunakan fitur maupun peralatan sesuai kebutuhan dan aturan.

 

Sumber foto: Instagram Iveco Indonesia