Article by

Editor

Memahami Cara Mengerem yang Benar untuk Pengendara Truk Traktor

Berkendara dengan alat komersial seperti truk traktor dan bus memang dibutuhkan keahlian khusus mengingat body kendaraan yang cukup besar dan luas. Namun tak hanya itu saja, hal penting yang juga harus menjadi perhatian adalah cara mengerem pada truk maupun bus. 

Yah, menurut Komisi Nasional Keselamatan Transportasi atau yang disingkat KNKT menyatakan para pengemudi truk maupun bus harus benar-benar memahami cara melakukan pengereman yang tepat dan benar.

Mengapa pengemudi truk traktor, truk khusus tambang dan kendaraan berat lainnya harus memahami sistem  rem dan cara menggunakan rem dengan benar? Sebelum kita membahas lebih jauh, ada baiknya mari kita simak bagaimana seorang pilot yang bertanggung jawab atas pesawatnya dan masinis yang harus memahami sistem rem dan cara mengerem dengan baik dan cara mengerem dengan baik di pesawat dan kereta api.

 

Pengeraman pesawat selalu aman

Sebagai informasi sebuah pesawat pada saat di atas kecepatannya bisa mencapai 800 km/jam. Pada saat akan landing maka kecepatannya diturunkan pertama kali dengan spoiler yang berfungsi sebagai airbrake untuk mengurangi daya dorong pesawat. 

Selanjutnya sistem pengereman pesawat adalah Flap yang sama fungsinya yakni sebagai airbrake untuk menciptakan hambatan udara. Pada saat pilot menggunakan Flap maka kecepatan pesawat bisa turun drastis atau stall hingga mencapai 300 km/jam. Dan sesaat sebelum pesawat menyentuh landasan landing gear diturunkan.

 

Demikian Juga Dengan Kereta

Sistem pengereman sebuah kereta api yang terdiri dari 12 rangkaian gerbong, pada kecepatan 90 km/jam dilakukan pengereman, maka kereta akan berhenti pada jarak 1,2 kilometer. Masinis harus paham hal ini, sebab sistem rem kereta api menggunakan sistem Full Air Brake yang cara kerjannya dengan mengosongkan tekanan angin pada brake chamber dan akan mengunci roda kereta.

Rem kereta akan diuji dengan melakukan test di rel dimana pada saat dioperasikan dalam keadaan kosong dan di rem. Pada saat melakukan pengereman, roda kereta tidak boleh berhenti sekalipun di lock, karena jika berhenti maka gesekan roda dan rel akan menyebabkan roda berubah bentuk karena panas yang ditimbulkan.

 

Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Transmisi Truk Traktor yang Fleksibel dan Tangguh 

Baca juga: Alasan Truk Tractor Head Menggunakan Teknologi Mesin Diesel 

 

Mengapa Pengemudi Truk dan Bus Harus Memahami Cara Pengereman?

Pengemudi truk traktor atau kendaraan besar juga harus memahami bahwa sistem rem pada truk mirip dengan di pesawat dan kereta, ada faktor disipasi energi yang harus dihindari. Oleh sebab itu prosedur pengereman bus dan truk di jalan menurun bukan dengan menggunakan rem utama atau service brake, melainkan dengan engine brake dan exhaust brake.

Sering kali dijalan banyak terjadi rem blong karena sebagian besar pengemudi truk tidak memahami prosedur ini. Sementara pilot dan masinis sudah pasti tahu pada saat ambil lisensi dan selalu diulang pada periode tertentu agar tidak lupa. Menurut ahlinya, ada tiga larangan utama pada saat pengemudi truk melalui jalan menurun, yaitu;

  • Menginjak pedal gas
  • Dalam mengurangi kecepatan baik di turunan atau tanjakan atau jalan normal untuk kendaraan kelas truk 24 ton keatas diutamakan menggunakan Engine brake dan Exhaust brake dan Exhaust brake dan Engine Brake punya limit batas RPM (Tachometer) misal IVECO 682 maksimal di 2.600 (batas akhir zona Kuning) jika sudah mencapai atau akan mencapai 2.600 maka driver dianjurkan untuk menginjak pedal untuk membantu mengurangi kecepatan agar tidak terjadi OVER RUNNING ENGINE. Intinya untuk mengurangi kecepatan maka diutamakan menggunakan Exhaust brake dan Engine Brake, akan tetapi jika engine brake dan exhaust brake dirasa sudah tidak mampu mengurangi kecepatan karena ada batas limit Tachometer agar mesin tidak overrunning maka Driver segera menginjak pedal rem untuk mengurangi kecepatan kendaraan tersebut.
  • Menginjak pedal kopling

 

Selain itu, tidak lupa kondisi kaki pengemudi truk harus free dan konsentrasi ke exhaust brake dan jarum tekometer, karena setiap kendaraan punya zona yang berbeda untuk kemampuan exhaust brake yang berpatokan pada jarum tachometer, misal IVECO 682 Efektivitas Engine brake dan exhaust brake berada di zona Kuning. Knowledge ini harus dipahami oleh pengemudi agar tidak terjadi kesalahan yang berujung kecelakan fatal.

Itulah beberapa hal penting yang bisa dipelajari oleh para pengemudi truk traktor, dump truk, truk khusus tambang atau mobil batu bara, serta kendaraan komersial lainnya yang bergerak dibidang industri. Sebagai pelaku bisnis hal ini tentunya bisa menjadi edukasi dasar bagi para pegawai agar senantiasa menjaga, merawat dan menggunakan truk dengan baik. Sehingga kondisi truk tetap prima serta berkendara jadi lebih aman dan nyaman.

Sumber foto: Instagram iveco.indonesia