Tentunya penggunaan rem cakram sudah umum digunakan oleh mobil berpenumpang, dari awalnya hanya rem depan saja, kini rem cakram juga sudah banyak dipergunakan di belakang. Namun, hal itu berbeda pada mobil komersial, seperti truk trailer, dump truk, atau truk tambang dan sejenisnya. Meski sudah banyak yang menggunakan sistem rem cakram yang bernama air disc brake, namun mayoritas truk masih memakai rem tromol di seluruh rodanya.

Mengapa truk masih menggunakan sistem rem tromol?

Apa alasannya, bukannya membawa beban berat justru membutuhkan pengereman maksimal seperti rem cakram? Ternyata tidak juga, karena performa pengereman rem tromol dan cakram pada truk trailer itu berbeda. Truk banyak yang memakai rem tromol, karena perbedaan performa pengereman rem tromol dan cakram sudah hampir sama. Bahkan teknologi rem tromol S-Cam yang saat ini banyak dipakai sudah mempunyai performa hampir sebaik rem cakram air disc brake. Tak hanya itu saja, secara efisiensi biaya rem tromol juga lebih murah dari cakram dan mudah dalam perawatannya. Sehingga para pelaku bisnis di bidang industri pun akan lebih memilih truk dengan sistem pengereman tromol.

Kelebihan rem tromol dibanding cakram

Mungkin saat ini berbagai kendaraan bermotor mulai meninggalkan rem ini, namun bukan berarti sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan rem ini mempunyai beberapa kelebihan yang tidak memiliki oleh rem cakram. Rem ini juga masih digunakan beberapa kendaraan seperti truk, dump truk, atau mobil pertambangan dan lain sebagainya. Kelebihan pada rem tromol salah satunya adalah sistem perangkatnya yang tertutup sehingga kotoran tidak mudah menempel pada rem tersebut. Dengan ini, anda tak perlu terlalu sering membersihkannya. Berbeda dengan rem jenis cakram yang menggunakan sistem terbuka dan kotoran yang mudah menempel.

Kemudian, rem ini juga dapat menahan beban yang cukup besar, sehingga masih banyak digunakan pada kendaraan bermuatan berat, seperti truk, dan mobil pertambangan. Selain itu, kinerja yang lebih lembut serta penampung pengeremannya bisa dibuat lebih lebar untuk memaksimalkan penggunaanya. Rem tromol juga mempunyai kelebihan dalam ongkos perawatan, hal inilah yang menjadikan sebagian orang memilih kendaraan dengan menggunakan rem tromol. Jadi sudah pasti efisien, dan aman untuk dipakai dalam jangka panjang.

Baca juga: Ini 3 Langkah Mengemudi Truk Molen di Medan Pegunungan 

Baca juga: Mengapa Sebaiknya Truk Molen Besar Menggunakan Ban Dalam? Ini Alasannya

Cara merawat rem tromol dengan baik

Perawatan yang mudah dan murah salah satu alasan banyak truk menggunakan sistem rem tromol. Yah, dengan merawat secara rutin rem tromol bisa lebih awet dan tetap pakem. Untuk perawatan anda bisa memeriksa kondisi serta posisi tromol, utamanya pada bagian penampang dudukan cakram. Lalu bersihkan tromol dan penampang cakram pada kendaraan. Langkah berikutnya adalah sering membersihkan pin fleksibel dan kalipernya. Hal itu harus dilakukan agar tekanan yang diberikan kampas rem saat digunakan sama rata. Perhatikan jarak bebas antara piringan dan kampas rem. Setting jarak antara keduanya apabila belum sesuai.

Langkah selanjutnya adalah selalu memastikan bearing roda pada rem terlumasi. Lakukan pelumasan dengan baik dan teratur untuk menghindari terjadinya spalling pada bearing. Apabila spelling terjadi, dapat mengakibatkan piringan pada cakram itu bersinggungan dengan kampas rem. Langkah yang terakhir adalah membatasi penggunaan rem. Jadi, gunakanlah rem semestinya apabila berkendara ambilah jarak dengan yang lain agar tidak terlalu dekat untuk mengurangi penggunaan rem. Terlalu sering menggunakan rem dapat mengakibatkan kampas rem mudah terbakar.

Bagaimana, sudah tahukan alasan truk trailer, dump truk dan truk batu bara yang notabennya selalu membawa muatan besar harus menggunakan sistem pengereman tromol. Selain teknologi tromol yang kian meningkat, rem tromol juga diyakini memiliki perawatan yang terjangkau. Hal ini juga yang menjadi alasan para pelaku industri menggunakan truk dengan rem tromol masa kini.

Sumber foto Instagram: indo_truckbus_spotters