Dikutip oleh

Editor

Ini Teknik Mengerem Truk Tambang Saat Melaju di Jalan Turunan

Saat berkendara, sistem pengereman menjadi salah satu bagian yang vital. Sebab, sistem rem yang prima menjadi salah satu kunci keselamatan di jalan. Terutama untuk kendaraan niaga seperti truk tambang, dump truk atau mobil batubara, mengerem tidak sesederhana cukup dengan injak pedal sedalam-dalamnya. Ada teknik mendetail yang harus dilakukan agar pengemudi dapat mengurangi kecepatan truk dengan stabil dan aman.

 

Bagaimana teknik mengerem di jalan turunan?

Jika di minggu lalu kita sudah membahas cara mengerem yang benar, kini kita akan membahas lebih spesifik lagi. Yaitu bagaimana teknik mengerem kendaraan truk ketika melaju di jalanan yang menurun. Yah, menurut Senior Investor Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan bahwa ada beberapa langkah yang harus dilakukan pengemudi truk saat memulai proses pengereman, terutama di jalan yang menurun.

Sebelum memasuki jalanan menurun, ada baiknya turunkan transmisi hingga yang paling rendah, yaitu gigi 2 atau 1, kemudian mulai lepas tekanan pada pedal gas. Perlu diingat, jangan pernah memposisikan persneling pada posisi netral ketika truk memasuki jalanan turunan. Sebab laju truk bisa saja tidak terkendali dan tidak ada engine brake yang membantu memperlambat kecepatan. Terlebih lagi jika kondisi truk dengan muatan berat.

Sebaiknya saat menggunakan Engine Brake dan Exhaust Brake jaga RPM agar tidak melebihi batas penggunaan yang dianjurkan pabrikan, misal di IVECO 682 tidak lebih dari 2.600. Sehingga lebih aman.

 

Baca juga: 4 Perawatan Mesin Diesel Sistem Common Rail Pada Truk Tambang 

Baca juga: 5 Trouble yang Kerap Terjadi pada Truk Tambang, Begini Cara Pencegahannya

 

Mengandalkan retarder

Jika truk tambang anda dilengkapi dengan retarder (alat yang digunakan untuk menambah atau mengganti beberapa fungsi sistem pengereman berbasis gesekan utama) sebaiknya gunakan sistem retarder sesuai dengan tingkat penggunaan dan pastikan putaran mesin pada angka RPM yang telah dijelaskan sebelumnya.

 

Perhatikan penunjuk RPM

Pada tachometer sebagai penunjuk RPM, pada zona-zona warna yang wajib diperhatikan. Atur agar jarum penunjuk RPM berada pada zona yang sesuai dengan kondisi saat berkendara. 

Zona hijau pada tachometer disarankan saat melaju di jalan datar untuk mendapatkan tenaga yang maksimal dan konsumsi bahan bakar yang irit.

Zona putih ditunjukan ketika truk melaju di jalanan dengan kontur perbukitan penuh tanjakan dan turunan. RPM pada zon ini membuat truk mendapatkan torsi mesin yang maksimal.

Oleh karena itu sebaiknya hindari jarum RPM berada pada zona merah. Sebab mesin bisa mengalami putaran yang berlebihan atau over running. Akibatnya mesin mudah mengalami overheat serta konsumsi BBM yang boros.

 

Tidak menekan pedal rem utama secara terus menerus

Resiko menggunakan pedal rem secara terus menerus adalah dapat mengakibatkan kampas rem panas. dan ketika kampas rem sudah mencapai batas panasnya maka kemampuan akan berkurang atau bahkan bisa berakibat rem blong.

Oleh karena itu sangat dilarang untuk menyiram air pada komponen-komponen tersebut karena logam yang panas jika langsung bertemu air dapat mengakibatkan deformasi pada logam dan berubah bentuk. Akibatnya sistem pengereman bisa menjadi cacat.

 

Meskipun saat ini kendaraan truk sudah menggunakan sistem pengereman yang baik, namun tetap saja sebagai pengemudi harus menguasai keahlian di atas untuk mengantisipasi terjadinya rem blong.

Selain hal tersebut, antisipasi berikutnya adalah dengan memakai kendaraan truk tambang terbaik yang sudah dilengkapi dengan sistem pengereman full air brake seperti Iveco. Dimana setiap produk unit truk sudah dibekali dengan teknologi terbaik, terutama pada sistem rem. Bagi anda pelaku bisnis tentu saja ini akan sangat menguntungkan, karena Iveco menghadirkan kendaraan truk masa depan yang modern namun dengan perawatan yang terjangkau.

 

Sumber foto: Instagram iveco.indonesia