Mengantisipasi Kerusakan Dini pada Roda Truk Heavy Duty
Kecelakaan lalu lintas karena masalah roda terutama pada truk heavy duty yang memiliki muatan berlebih sering kali terjadi. Salah satu cara sederhana untuk mencegah kecelakaan ini adalah maintenance roda dengan baik dan benar. Inspeksi visual sebelum melakukan perjalanan adalah salah satu cara menjadi pengemudi yang bertanggung jawab.
Yah, tentunya demi keselamatan di jalan, pengemudi perlu memahami perihal keamanan roda. Truk sebagai alat berat memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecelakaan karena beban kemudi akan lebih besar terhadap jalan. Oleh karena itu diperlukan roda yang kuat dan terawat untuk menghindari kerusakan dini. Nah, berikut ini hal penting dalam mengantisipasi kerusakan dini pada roda.
1.Periksa Bearing roda
Bearing roda merupakan komponen yang sangat penting karena bekerja dengan hub dan roda. Bearing roda memberikan roda gerakan rotasi bebas yang memungkinkan roda berputar langsam. Bearing roda juga bisa mengalami keausan.
Gejala paling umum dan paling mudah diidentifikasi dari bearing roda adalah timbulnya bunyi gesekan dari dalam roda ketika berjalan. Bunyi ini umumnya terdengar halus, dan ini petunjuk jelas ada masalah pada roda. Tanda lain dari bearing roda yang bermasalah adalah roda terasa lebih longgar. Longgarnya bearing terasa ketika menyetir. Antara setir dan roda kurang responsif.
2.Kondisi roda dan hub
Ketika membongkar roda dan mengganti ban baru, sebaiknya periksa dengan cermat hub roda sebelum memasang kembali ke truk. Perhatikan permukaan antara hub dan roda pada bagian dalam dan luar. Pastikan area ini benar-benar bersih dari kotoran, karet, minyak, dan kotamin lainnya.
Penumpukan material asing pada permukaan tersebut menyebabkan ketebalan ekstra pada sambungan. Material asing dapat mengendap atau membuat ruang antara sambungan. Sehingga lama-kelamaan dapat menyebabkan kekencangan pada baut menurun. Akhirnya daya jepit baut menurun dan semakin longgar.
Sebaiknya area hub roda harus dibersihkan dengan seksama menggunakan sikat kawat halus untuk melepaskan semua material asing sebelum roda dipasang. Kuncian roda harus dibersihkan dengan sikat kawat juga untuk membersihkan alur dari karat dan kotoran yang mempengaruhi torsi kekencangan pada mur.
Baca juga: Mencegah Kebakaran pada Heavy Duty Truck
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Kabin Truk Besar, Tempat Pengemudi yang Nyaman
3.Torsi pengencangan yang tepat
Torsi pengencangan yang ketat tidak selalu baik. Banyak mekanik mencoba mengencangkan mur atau baut dengan torsi maksimum tanpa menyadari konsekuensi yang akan terjadi. Jika stud ulir roda terlalu ketat, besar kemungkinan ketika meregangkan stud perlu melewati titik lelehnya. Jika sampai hal itu terjadi, sambungan seolah-olah kurang torsi dan terasa daya jepitnya rendah.
Cara aman untuk menghindari kondisi ini adalah dengan memasang mur lalu mengencangkan sesuai torsi yang dianjurkan. Ketika mengencangkan tidak dianjurkan menggunakan palu untuk mempererat torsi. Karena pengencangan baut tergantung pada jenis roda, mur, dan peleknya.Tidak ada satu ukuran torsi untuk semua jenis roda dalam hal pengencangan baut. Tentunya prosedur torsi yang tepat ada pada buku manual dari pabrikan.
4.Inspeksi harian
Setiap pengemudi dan mekanik memiliki peran yang sama untuk menjaga kondisi truk tetap baik. Khususnya pengemudi perlu diberikan sedikit pemahaman guna mengatasi masalah yang muncul selama di perjalanan.
Misalnya saat oli bocor dari seal roda bagian dalam dan meninggalkan noda berminyak di bagian dalam ban, ini artinya bearing terlalu panas karena kekurangan oli. Sehingga oli keluar merembes keluar melalui seal yang getas atau aus.
Selain itu, inspeksi visual perlu dilakukan oleh pengemudi dan mekanik, seperti gejala keausan ban yang tidak normal, noda dari bekas grease dan kontaminan grease, perubahan warna pada sisi hub roda dan adanya goresan pada gasket, ini merupakan indikasi terjadi suhu tinggi di dalam rakitan roda.
Berkurangnya grease karena hilangnya tutup hub dapat memungkinkan kontaminasi ke dalam bearing. Air, pasir, dan kotoran bisa masuk dan menyebabkan bearing panas.
Kemudian perlu juga memeriksa kondisi grease. Grease terdiri dari tiga jenis zat yaitu, oli, bahan pengental, dan bahan tambahan. Oli berguna untuk melumasi, pengental bertugas untuk menahan oli tetap di tempatnya sehingga bisa memberikan pelumasan dalam waktu lama. Sedangkan bahan tambahan, biasanya berupa zat aditif yang mampu meningkatkan karakteristik oli dan pengental.
Zat aditif membantu mencegah pemanasan bagian yang bergerak. Selain itu, jangan mencampurkan grease dengan grease tipe lain karena kemungkinan kadar oli yang tidak kompatibel dapat mengurangi kemampuan pelumasnya.
Perlu diketahui bahwa grease memiliki titik didih. Dimana temperatur tertentu, grease bisa berubah dari bentuk semi-padat menjadi cari. Tak hanya itu saja, sifat-sifat lain seperti ketahanan terhadap perubahan suhu, konsistensi, dan kerusakan karena kontaminasi bahan kimia lain bisa berperan. Oleh karena itu untuk roda sebaiknya gunakan satu tipe grease yang direkomendasikan.
Nah, itulah beberapa langkah dalam mengantisipasi kerusakan pada roda. Bagi anda pemilik atau pengemudi truk heavy duty tentu saja ketahanan pada bagian roda adalah hal utama, mengingat beban berat dan jarak yang cukup jauh menjadi tantangan dalam berkendara. Satu hal penting lainnya yang harus masuk daftar inspeksi adalah pengencangan baut roda.
Sumber foto: Instagram Iveco Indonesia